Therria Wiki
(Created page with "right|300px '''Appearance:''' Berperawakan kurus dengan tinggi kira - kira 170 cm. Berkulit agak cokelat dengan rambut pendek berwarna hitam selayaknya ban...")
 
No edit summary
Line 3: Line 3:
   
 
'''Appearance:'''
 
'''Appearance:'''
Berperawakan kurus dengan tinggi kira - kira 170 cm. Berkulit agak cokelat dengan rambut pendek berwarna hitam selayaknya bangsa Api Naga. Mengenakan pakaian sejenis ''Achkan''.
+
Berperawakan kurus dengan tinggi kira - kira 170 cm. Berkulit agak cokelat dengan rambut pendek berwarna hitam selayaknya bangsa [[Apinaga|Api Naga]]. Mengenakan pakaian sejenis [http://en.wikipedia.org/wiki/Achkan Achkan].
   
'''Race :''' Human
+
'''Race :''' Human
   
 
'''Age:''' 18
 
'''Age:''' 18
Line 11: Line 11:
 
'''Gender:''' Male
 
'''Gender:''' Male
   
'''Origin:''' Aksa
+
'''Origin:''' Aksa
   
 
'''Living Country & City:''' Aksa.
 
'''Living Country & City:''' Aksa.
Line 21: Line 21:
   
 
'''Background:'''
 
'''Background:'''
Lahir dari keluarga ilmuwan. Orang tuanya dikabarkan tewas saat melakukan penelitian ke Vanadem waktu Saga masih kecil sehingga dia diasuh oleh kakeknya yang juga seorang ilmuwan.
+
Lahir dari keluarga ilmuwan. Orang tuanya dikabarkan tewas saat melakukan penelitian ke [[Valsh Verne|Vanadem]] waktu Saga masih kecil sehingga dia diasuh oleh kakeknya yang juga seorang ilmuwan.
Kakeknya berkata bahwa dia mendapatkan Akatsuki, pedang yang ada dalam kisah mitologi bangsa Kappa. Namun orang lain tidak ada yang mempercayai cerita kakeknya tersebut dan beranggapan bahwa dia sudah gila. Sedangkan Saga sendiri mempercayai kakeknya karena sejak awal dia memang menyukai kisah - kisah mitologi. Oleh karena itu, tak jarang dia diejek oleh anak lain di kampung halamannya dan tak jarang juga dia terlibat perkelahian dengan anak - anak yang mengejeknya. Sampai pada akhirnya kakeknya sendiri yang menasihatinya agar tidak mudah terpancing oleh ejekan orang lain dan tidak berkelahi dengan alasan yang sepele. Saat dibesarkan oleh kakeknya ini pula dia diajarkan ilmu beladiri, namun kakeknya berpesan agar Saga tidak menggunakannya untuk berkelahi.
+
Kakeknya berkata bahwa dia mendapatkan[[God's Product| Akatsuki]], pedang yang ada dalam kisah mitologi bangsa [[Ras-ras di Therria|Kappa]]. Namun orang lain tidak ada yang mempercayai cerita kakeknya tersebut dan beranggapan bahwa dia sudah gila. Sedangkan Saga sendiri mempercayai kakeknya karena sejak awal dia memang menyukai kisah - kisah mitologi. Oleh karena itu, tak jarang dia diejek oleh anak lain di kampung halamannya dan tak jarang juga dia terlibat perkelahian dengan anak - anak yang mengejeknya. Sampai pada akhirnya kakeknya sendiri yang menasihatinya agar tidak mudah terpancing oleh ejekan orang lain dan tidak berkelahi dengan alasan yang sepele. Saat dibesarkan oleh kakeknya ini pula dia diajarkan ilmu beladiri, namun kakeknya berpesan agar Saga tidak menggunakannya untuk berkelahi.
Kakek Saga akhirnya meninggal karena sakit saat umur Saga menginjak 17 tahun, hal ini cukup membuat Saga terpukul. Sebelum meninggal kakeknya memberinya sebuah kotak yang berisi surat dan sebuah liontin yang berisi gambar ayah dan ibunya. Akhirnya dia pun mempunyai pikiran untuk berkelana ke Pernaungan Kappa terakhir dan Vanadem untuk membuktikan bahwa kakeknya tidak gila sekaligus mencari tahu tentang kebenaran nasib orang tuanya.
+
Kakek Saga akhirnya meninggal karena sakit saat umur Saga menginjak 17 tahun, hal ini cukup membuat Saga terpukul. Sebelum meninggal kakeknya memberinya sebuah kotak yang berisi surat dan sebuah liontin yang berisi gambar ayah dan ibunya. Akhirnya dia pun mempunyai pikiran untuk berkelana ke [[Pernaungan Kappa Terakhir|Pernaungan Kappa terakhir]] dan Vanadem untuk membuktikan bahwa kakeknya tidak gila sekaligus mencari tahu tentang kebenaran nasib orang tuanya.
   
 
'''Lain-lain:'''
 
'''Lain-lain:'''

Revision as of 19:12, 24 August 2011


Appearance: Berperawakan kurus dengan tinggi kira - kira 170 cm. Berkulit agak cokelat dengan rambut pendek berwarna hitam selayaknya bangsa Api Naga. Mengenakan pakaian sejenis Achkan.

Race : Human

Age: 18

Gender: Male

Origin: Aksa

Living Country & City: Aksa.

Profession: Wanderer, Researcher.

Personality: Simple, easy going, dan humoris. Cukup pintar untuk ukuran orang Api Naga walaupun terkesan pemalas. Kurang menyukai konflik, masalah, dan hal - hal yang dianggapnya tidak perlu, bahkan memilih untuk menghindarinya sebisa mungkin. Menyukai dan tertarik dengan hal yang misterius.

Background: Lahir dari keluarga ilmuwan. Orang tuanya dikabarkan tewas saat melakukan penelitian ke Vanadem waktu Saga masih kecil sehingga dia diasuh oleh kakeknya yang juga seorang ilmuwan. Kakeknya berkata bahwa dia mendapatkan Akatsuki, pedang yang ada dalam kisah mitologi bangsa Kappa. Namun orang lain tidak ada yang mempercayai cerita kakeknya tersebut dan beranggapan bahwa dia sudah gila. Sedangkan Saga sendiri mempercayai kakeknya karena sejak awal dia memang menyukai kisah - kisah mitologi. Oleh karena itu, tak jarang dia diejek oleh anak lain di kampung halamannya dan tak jarang juga dia terlibat perkelahian dengan anak - anak yang mengejeknya. Sampai pada akhirnya kakeknya sendiri yang menasihatinya agar tidak mudah terpancing oleh ejekan orang lain dan tidak berkelahi dengan alasan yang sepele. Saat dibesarkan oleh kakeknya ini pula dia diajarkan ilmu beladiri, namun kakeknya berpesan agar Saga tidak menggunakannya untuk berkelahi. Kakek Saga akhirnya meninggal karena sakit saat umur Saga menginjak 17 tahun, hal ini cukup membuat Saga terpukul. Sebelum meninggal kakeknya memberinya sebuah kotak yang berisi surat dan sebuah liontin yang berisi gambar ayah dan ibunya. Akhirnya dia pun mempunyai pikiran untuk berkelana ke Pernaungan Kappa terakhir dan Vanadem untuk membuktikan bahwa kakeknya tidak gila sekaligus mencari tahu tentang kebenaran nasib orang tuanya.

Lain-lain: Akatsuki : Pedang khas bangsa Kappa yang disebut berasal dari kisah mitologi bangsa Kappa. Mitologi itu menyebutkan bahwa seorang Kappa bernama Benkei diberi tugas oleh para Dewa untuk membasmi seekor monster jahat. Untuk menjalankan tugas tersebut, salah seorang dewa meminjaminya sebuah pedang bernama Akatsuki. Suatu saat, kakek Saga melakukan penelitian ke Pernaungan Kappa Terakhir. Di sana dia bertemu langsung dengan Benkei. Dan akhirnya Benkei mengajarinya ilmu pedang dan memberikan Akatsuki pada kakek Saga. Tidak ada yang percaya pada cerita tersebut dan menganggap bahwa kakek Saga adalah penipu maupun orang yang sudah tidak waras, dan menganggap bahwa Akatsuki yang dimilikinya tidak lebih dari sebuah pedang biasa.